Minggu, 14 September 2014

A. KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME BANGSA BARAT
Pengaruh Keunggulan Lokasi terhadap Kolonialisme Barat di Indonesia
Peta Daerah Penghasil Komoditas Pertanian dan Perkebunan di Indonesia
Perhatikan gambar di atas yang menunjukkan tentang peta kekayaan hasil bumi masyarakat Indonesia di berbagai daerah! Identik dengan peta di atas, idenitifikasikan hasil pertanian utama apa yang kalian temukan di provinsimu? Peta di atas menggambarkan bagaimana kekayaan alam bangsa Indonesia. Keunggulan lokasi Indonesia, berpengaruh terhadap kondisi dan kekayaan alam Indonesia. Karena kekayaan tersebut, banyak bangsa asing tertarik datang bahkan menguasai kekayaan alam Indonesia.  

Sebelum kalian memahami tentang pengatuh keunggulan lokasi terhadap kolonialisme di Indonesia, kalian perlu memahami kekayaan perkebunan dan pertanian serta pemanfaatanya di Indonesia.

Selain kekayaan pertanian dan perkebunan, Indonesia juga kaya akan berbagai kekayaan laut dan aneka tambang di berbagai daerah. Keragaman kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia mendorong bangsa-bangsa asing untuk turut memanfaatkannya. Karena itu, kalian dapat mencari berbagai kegiatan ekspor berbagai komoditas ke luar negeri.  

Keunggulan lokasi Indonesia menjadi salah satu pendorong terjadinya interaksi dan komunikasi dengan berbagai bangsa di dunia. Berbagai kekayaan alam bangsa Indonesia sangat dibutuhkan bangsa-bangsa di dunia. Indonesia juga merupakan salah satu daerah pemasaran berbagai komoditas bangsa-bangsa lain.  

Kekayaan alam Indonesia itulah yang menjadi salah satu daya tarik kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia. Mereka datang ke Indonesia untuk memperoleh berbagai komoditas yang akan dijual kepada negeri lain. Ketertarikan bangsa-bangsa asing terhadap kekayaan di Indonesia terjadi sejak masa lalu. Berbagai pengaruh keunggulan lokasi Indonesia berpengaruh terhadap imperialisme dan kolonialisme di Indonesia pada masa lalu.

1. Latar Belakang Penjajahan Bangsa Barat


Mengapa bangsa-bangsa Barat tertarik dengan kekayaan Indonesia? Kekayaan apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia?

Beberapa daya tarik dan faktor pendorong bangsa Barat ke Indonesia antara lain:

a. Daya Tarik Indonesia Bagi Bangsa-bangsa Barat
Berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesia lah yang menjadi incaran bangsa-bangsa Barat. Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsa-bangsa Barat.  

Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah? Indonesia dan bangsa- bangsa di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Pengaruh lokasi telah memberikan perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur karena dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis.  

Keberadaan musim hujan dan kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Untuk tanaman kebutuhan sehari-hari dapat ditanam di setiap waktu. Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa yang memiliki empat musim yakni musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur. Apakah pada saat ini Indonesia masih menjadi negara yang memiliki hasil bumi yang diminati bangsa lain? Hasil bumi apa saja yang menjadi andalan bangsa Indonesia masa sekarang?  biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. (sumber:wikipedia)

b. Revolusi Industri dan Motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel)  
Bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai sumber rempah-rempah sudah sangat lama, bahkan sebelum masehi. Mengapa mereka tidak mencari sendiri ke Indonesia? Pada masa tersebut mereka masih kesulitan terutama masalah transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Terjadinya revolusi industri di Eropa merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Apa yang dimaksud revolusi industri?  

Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.

Salah satu pengaruh revolusi industri adalah dalam kegiatan transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat. Dengan mesin uap mereka dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, revolusi industri didukung oleh berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut menjadi pendorong keinginan bangsa-bangsa Eropa melakukan berbagai petualang.

Paham merkantilisme mendorong semangat bangsa-bangsa Eropa untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Semangat mencari kekayaan tersebut beriringan dengan semangat mencapai kejayaan dan kesucian. Dalam melakukan perjalanan ke Indonesia, bangsa-bangsa Barat menginginkan kejayaan (kemenangan) sekaligus kesucian, yakni menyebarkan agama Kristen. Tiga semangat tersebut (kekayaan, kejayaan, dan kesucian) menjadi semboyan perjalanan bangsa-bangsa Eropa yang terkenal dengan 3G atau Gold (emas), Glory (kejayaan) dan Gospel (kesucian). 

2. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia


Bagaimana proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Kegiatan apa saja yang mereka lakukan dalam perjalanan tersebut?

Pengaruh Keunggulan Lokasi terhadap Kolonialisme Barat di Indonesia

Perhatikan peta rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia di atas! Belanda adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia. Selain Belanda, bangsa-bangsa Barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, dan Inggris. 


Kedatangan bangsa-bangsa barat di Indonesia menjadi ancaman kerajaan-kerajaan di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu sejak awal kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia terjadi berbagai perlawanan dari kerajaan-kerajaan di Indonesia.

3. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial Terhadap Bangsa Indonesia


Apa saja yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan? Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya bangsa Indonesia melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah kolonial terhadap bangsa Indonesia, mari telusuri kajian berikut ini!

a. Monopoli dalam Perdagangan
Monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Belanda jelas merugikan rakyat. Kalian dapat membayangkan bagaimana perasaan para petani yang ingin menjual hasil pertanian, tetapi dipaksa hanya menjual kepada VOC? Tentu daya tawar harga yang mereka dapatkan sangat rendah.

Pada awal kedatangan bangsa-bangsa Barat, rakyat Indonesia menerima dengan baik. Rakyat di berbagai daerah memandang perdagangan merupakan hubungan baik kepada siapapun. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih dari sekedar jual beli.  

Awalnya VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Lama-lama berkembang menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan.  

Kalian tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli? Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan. Bagaimana dampak yang terjadi akibat monopoli? Bagi pelaku perusahaan monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual. Sebagai contoh pada saat VOC melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia, VOC membuat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Setiap kerajaan hanya mengizinkan rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Nah, karena produsen sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-rempah dijual harganya sangat melambung.  

Tentu kalian bertanya, mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia mengizinkan perdagangan monopoli VOC? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk mengizinkan terjadinya monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal devide et impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi terhadap kerajaan dengan kerajaan, atau antar pejabat kerajaan. Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?  

Belanda berharap akan terjadi permusuhan antar bangsa Indonesia, sehingga terjadi perang antar kerajaan. Belanda juga terlibat dalam konflik yang terjadi di dalam kerajaan. Pada saat terjadi perang antar kerajaan, Belanda mendukung salah satu kerajaan yang berperang. Demikian halnya saat terjadi konflik di dalam kerajaan, Belanda akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda menang, Belanda akan meminta balas jasa.  

Setelah selesai perang Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli inilah rakyat Indonesia sangat menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli rakyat tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat Indonesia dengan harga yang sangat rendah, padahal apabila rakyat menjual kepada pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi. Sekarang kalian telah memahami bagaimana dampak monopoli dan adu domba VOC terhadap kerajaan-kerajaan dan rakyat Indonesia. Sekarang coba lakukan pencarian beberapa kegiatan monopoli dan adu domba yang dilakukan VOC terhadap bangsa Indonesia.

b. Kerja Paksa


Pengaruh Keunggulan Lokasi terhadap Kolonialisme Barat di Indonesia
Kerja Paksa
Kalian perhatikan gambar di atas. suasana kerja paksa pada masa pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Apa yang mereka kerjakan? Mengapa Belanda memaksa mereka bekerja? Bagaimana perasaanmu melihat gambar tersebut? Pernahkah kalian mendengar istilah rodi atau kerja paksa? Bagaimana rasanya apabila bekerja karena terpaksa? Tentu saja bekerja karena terpaksa hasilnya tidak sebaik pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela. Melakukan pekerjaan karena dipaksa juga akan membuat seseorang menderita. Hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa.  

Mendengar istilah kerja paksa tentu kalian sudah dapat menebak, bahwa rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan. Bagaimana kerja paksa yang terjadi pada masa Pemerintah Hindia Belanda? 

Tahukah kalian berapa panjang jalur Anyer Panarukan? Jalur tersebut memanjang lebih dari 1000 Km dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan (Jawa Timur). Saat ini jalur tersebut merupakan salah satu jalur utama bagi masyarakat di pulau Jawa. Anyer Panarukan dibangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Hindia Belanda. Mengapa jalan tersebut harus dibangun? Bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?  

Jalan Raya Pos (Anyer-Panarukan) sangat penting bagi Pemerintah Kolonial Belanda. Jalan Anyer-Panarukan tersebut menjadi sarana transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi, dan hingga sekarang manfaat jalan tersebut masih dapat dirasakan. Di balik besarnya proyek tersebut, perlu dipertanyakan bagaimana proses pembangunan jalan yang melewati gunung yang terjal dan medan yang sulit pada masa lalu? Siapakah yang menjalankan pembangunan? Pembangunan jalan tersebut merupakan kebijakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels yang berkuasa sejak tahun 1808-1811. Belanda memandang penting pembangunan jalur Anyer-Panarukan, karena jalur tersebut merupakan penghubung kota-kota penting di pulau Jawa yang merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor, dengan dibangunnya jalan tersebut maka proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial semakin cepat dan efisien.  

Pembangunan jalur Anyer Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga manusia. Puluhan ribu penduduk dikerahkan untuk membangun jalan tersebut. Rakyat Indonesia dipaksa Belanda membangun jalan. Mereka tidak digaji dan tidak menerima makanan yang layak, akibatnya ribuan penduduk meninggal baik karena kelaparan maupun penyakit yang diderita. Pengerahan penduduk untuk mengerjakan berbagai proyek Belanda inilah yang disebut rodi atau kerja paksa. Kerja paksa pada masa Pemerintah Belanda banyak ditemukan di berbagai tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai perusahaan tambang mau- pun perkebunan. Kekejaman Belanda ini masih dapat kalian buktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.

c. Sistem Sewa Tanah Rafles
Tahukah kamu, bahwa Inggris juga pernah menjajah Indonesia pada masa tahun 1811-1816. Penguasa Inggris di Indonesia pada masa tersebut adalah Letnan Gubernur Thomas Stanford Raffles. Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau Landelijk Stelsel. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain sebagai berikut:
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
b. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Bagaimana pendapatmu dengan sistem sewa tanah? Sewa tanah tetap memberatkan rakyat, dan menggambarkan seakan-akan rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut adalah milik rakyat Indonesia. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar digunakan untuk kepentingan penjajah.

Kekuasaan Inggris selama 5 tahun di Indonesia, juga menghadapi perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Sebagai contoh adalah perlawanan besar rakyat Kesultanan Palembang pada tahun 1812. Sultan Sultan Mahmud Baharuddin menolak mengakui kekuasaan Inggris. Inggris kemudian mengirim pasukan dan menyerang kerajaan Palembang yang terletak di Sungai Musi. Perlawanan rakyat Palembang dapat dikalahkan oleh tentara Inggris, tetapi semangat kemerdekaan rakyat Palembang tetap membara.  

Inggris juga menghadapi perlawanan dari kerajaan besar di Jawa yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Namun sebelum kedua kerajaan melakukan penyerangan, Inggris berhasil meredam usaha perlawanan tersebut.

d. Tanam Paksa
Pada tahun 1830 Van den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830), dan Perang Belgia (1830-1831). 

Tanam Paksa yang diberlakukan oleh pemerintah Belanda memiliki ketentuan yang sangat memberatkan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi pelaksanaan yang lebih berat karena penuh dengan penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai barat maupun pribumi. Praktik- praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara lain adalah :  
  1. Ketentuan bahwa tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat, kenyataanya selalu lebih bahkan sampai 1⁄2 bagian dari tanah yang dimiliki rakyat. 
  2. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan. 
  3. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai. 
  4. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak. 

 

4. Melawan Keserakahan Penjajah

Negeri Indonesia yang jauh lebih luas dibandingkan wilayah Belanda. Pada masa lalu Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa Belanda, Indonesia sebagai provinsi juga tidak diperlakukan sama dengan masyarakat Belanda di Eropa. Belanda hanya menguras kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negerinya. Bagaimanakah reaksi masyarakat Indonesia? Tentu saja mereka melawan. Kalian akan mempelajari perlawanan- perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan mencermati uraian berikut! 

a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang  
Kalian tentu tidak asing dengan gambar Sultan Hasanuddin di samping. Tokoh ini sangat ditakuti Belanda karena ketangguhannya dalam melawan Belanda, sehingga beliau disebut sebagai “ayam jantan dari timur”. Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa di Sulawesi Selatan. Suatu ketika Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dan Talo (Arung Palaka) berselisih paham. Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba kedua kerajaan tersebut. VOC memberikan dukungan, sehingga Talo menang saat perang dengan Gowa tahun 1666. Sultan Hassanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya 18 November tahun 1667.  

Perjanjian Bongaya baru terlaksana tahun 1669 karena Sultan Hassanuddin masih melakukan perlawanan kembali. Akhirnya Makassar harus menyerahkan benteng kepada VOC. Sejak masa itu tidak ada lagi kekuatan besar yang mengancam kekuasaan VOC di Indonesia timur.  

Perjanjian Bongaya telah memangkas kekuasaan kerajaan Gowa sebagai kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal kerajaan-kerajaan kecil yang sulit melakukan perlawanan terhadap VOC. 

Kisah di atas merupaakan salah satu contoh perlawanan rakyat Indonesia di Sulawesi Selatan terhadap persekutuan dagang VOC. Masih banyak perlawanan di berbagai daerah dalam melawan persekutuan dagang Eropa di Indonesia. Kegiatan belajar berikut ini akan membantu kalian menelusuri berbagai perlawanan di berbagai daerah dalam menentang persekutuan dagang Barat.

Pada tahun 1799 terjadi peristiwa penting dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia. VOC dinyatakan bangkrut hingga dibubarkan. Keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan di negeri jajahan seperti di Indonesia tidak dapat dilanjutkan lagi. Pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala milik VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Setelah dibubarkannya VOC Indonesia berada langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda.

b. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Bagi masyarakat Aceh masjid Agung merupakan masjid bersejarah yang terkait erat dengan spirit perjuangan masyarakat Aceh. Selain sebagai tempat ibadah kebanggaan masyarakat, masjid tersebut menjadi simbol perjuangan rakyat Aceh dalam menentang imperialisme Barat. Masjid tersebut menjadi salah satu benteng perjuangan rakyat melawan Belanda. Karena kegigihan rakyat Aceh tersebut, Belanda benar-benar kesulitan memadamkan perlawanan rakyat.  

Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Abad XIX merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam menentang Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan perlawanan rakyat Indonesia menyebabkan Belanda mengalami krisis keuangan untuk biaya perang. Perlawanan di berbagai daerah tersebut belum berhasil membuahkan kemerdekaan. Semua perlawanan dapat dipadamkan dan kerajaan-kerajaan di Indonesia semakin mengalami keruntuhan.  

Kalian dapat menelusuri jejak-jejak perlawanan tersebut dari berbagai peninggalan yang masih ada hingga sekarang. Bahkan di berbagai daerah didirikan berbagai museum untuk menjadi media pembelajaran masyarakat sekarang. Dengan mengunjungi berbagai museum dan berbagai tempat peninggalan perlawanan rakyat Indonesia melawan Belanda, akan menggugah semangat kebangsaan. Kalian dapat menemukan berbagai peninggalan atau museum perjuangan pada masa lalu di setiap daerah di Indonesia.  

Apabila kalian tinggal di Maluku, kalian dapat mencari jejak peninggalan perjuangan Pattimura, apabila kalian tinggal di Sulawesi kalian dapat mengunjungi Benteng Rotterdam. Demikian juga dengan daerah-daerah lain, pasti kalian dapat menemukan berbagai peninggalan pada masa perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Peninggalan di Yogyakarta adalah Goa Selarong, di Sumatra Barat terdapat Benteng Fort de Kock, di Kalimantan kalian menemukan peninggalan pada masa perang Banjar. 

Apakah kalian pernah mengunjungi berbagai peninggalan pada masa perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda di atas? Bagaimana sikap kalian terhadap peninggalan tersebut? Generasi sekarang harus merawat peninggalan tersebut agar dapat belajar bagaimana perjuangan para pahlawan pada masa lalu. Dengan demikian kalian akan semakin giat belajar dan membangun bangsa Indonesia agar terus berjaya.  

Perlawanan pada masa Pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Lokasi Indonesia pada masa lalu sulit dijangkau, sehingga perlawanan tidak dapat dilakukan secara serentak. Faktor inilah salah satu penyebab Belanda dapat melumpuhkan perlawanan Bangsa Indonesia.





C. Keunggulan Lokasi terhadap Kolonialisme Barat di Indoesia





 















 

                Macam-macam keunggulan yang di miliki bangsa Indonesia di atas menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa asing untuk dating ke Indonesia. Salah satu tujuan kedatangan mereka adalah untuk melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa asing tentu bermanfaat bagi pembangunan Indonesia. Namun di sisi lain dapat juga merugikan Bangsa Indonesia. Keinginan mereka menguasai Kegiatan ekonomi Indonesia merupakan salah satu kerugian bagi bangsa Indonesia.Keunggulan lokasi Indonesia, berpengaruh terhadap kondisi dan 
 kekayaan alam Indonesia.



 

No
Provinsi
Kekayaan Pertanian dan Perkebunan
Kegiatan Pemanfaatan
1.
Lampung
Kelapa Sawit
Pembuatan Minyak Makan
2.
Sulawesi Selatan
Padi
Pembuatan Nasi/ Beras
3.
Kalimantan
Ketela Pohon
Bahan Tepung Tapioka
4.
Jawa Tengah
Kopi
Pembuatan Kopi
5.
Jawa Timur
Tebu
Pembuatan Gula
6.
Jawa Barat
Teh
Pembuatan Teh


 Keragaman kekayaan yang di miliki bangsa Indonesia mendorong  bangsa-bangsa asing untuk turut memanfaatkannya. Keunggulan lokasi Indonesiamenjadi salah satu pendorong terjadinyainteraksi dan komunikasi dengan berbagai bangsa di dunia. Indonesia merupakan salah satu daerah pemasaram berbagai komoditas bangsa-bangsa lain. Bngsa-bangsa asing dating ke Indonesia untuk memperoleh berbagai komonditas yang akan dijual kepada negri lain.

1.   1.  Latar Belakang Penjajahan Bangsa Barat

a

No.
Daya Tarik Indnesia
Faktor Pendorong
1.
Tanaman Cengkeh
Perbedaan Iklim dan Kondisi Tanah
2.
Tanaman Lada
Perbedaan Iklim dan Kondisi Tanah
3.
Tanaman Kayu Manis
Perbedaan Iklim dan Kondisi Tanah
4.
Tanaman Pala
Perbedaan Iklim dan Kondisi Tanah


a. Daya Tarik Indonesia Bagi Bangsa-bangsa Barat

Di Indonesia Memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau yang memungkinkan berbagai tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Untuk tanaman kebutuhan sehari-hari dapat ditanam di setiap waktu. Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa yang memiliki empat musim yakni musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur.

b. Revolusi Industri dan Motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel)

Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. pengaruh revolusi industri adalah dalam kegiatan transportasi.Motivasi 3G yaitu, Gold, Glory, dan Gospel. Gold artinya mencari kekayaan,Glory artinya menginginkan kejayaan, dan gospel artinya kesucian yakni menyebarkan agama Kristen. Tiga semangat tersebut menjadi semboyan perjalanan bangsa-bangsa Eropa

1.    Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia 

1. Kedatangan bangsa Portugis di Maluku
            Dari Lisbon, Portugis tahun 1486 Bartolomeo Diaz melakukan pelayaran
pertama menyusuri pantai barat Afrika. Perjalanan selanjutnya Portugis mencapai Malaka tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Dan  selanjutnya memasuki wilayah Nusantara. Pada tahun 1512.

2.  Ekspedisi Bangsa Inggris
Persekutuan dagang EIC (East Indian Company) sebagai gabungan dari para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di kepulauan Nusantara, namun pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini disebabkan EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke India/ Asia Selatan dan Asia Timur.

3. Kedatangan Bangsa Belanda di Jakarta
Jakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi markas VOC di Indonesia. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut Belanda Cornelis de Houtman, memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595 armada mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke arah timur melewati Samudra Hindia. Tahun 1596 armada Houtman tiba di Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda. Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya.
 Banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan tidak sehat, maka pada tahun 1602 didirikan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie/Perserikatan Maskapai Hindia Timur) merupakan merger (penggabungan) dari beberapa perusahaan dagang

Belanda adalah Negara yang paling lama menjajah Indonesia. Selain, Belanda, bangsa-bangsa Barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, dan Inggris.

Kedatangan bangsa-bangsa Barat di  Indonesia menjadi ancaman bagi kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.Sejak kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia jerjadi beberapa perlawanan.

a. Sultan Baabullah Mengusir Portugis

Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol di Maluku berhasil mengadu domba kerajaan Ternate dan Tidore. Lalu setelah itu kerajaan Ternate dan Tidore bersatu untuk mengusir Portugis. Sultan Khaerun menyatukan rakyat dan mengobarkan perlawanan tahun 1565. Pada tahun 1570 bertempat di benteng Sao Paolo, terjadi perundingan Sultan dengan Portugis. Pada awal perundingan, semua berjalan seperti sebuah pertemuan pada umumnya yang hendak membicarakan suatu hal penting. Pada saat itu, Sultan Khaerun tidak curiga sedikit pun. Ia merasa bahwa perdamaian jauh lebih baik. Namun, pada saat perundingan berlangsung, tanpa disangka-sangka tiba-tiba Portugis menangkap Sultan Khaerun dan pada saat itu juga Sultan Khaerun dibunuh. Kelicikan dan kejahatan perang Portugis tersebut kemudian menimbulkan
kemarahan rakyat Maluku. Sultan Baabullah (putera Sultan Khaerun) dengan gagah melanjutkan perjuangan dengan memimpin perlawanan. Pada saat bersamaan, Ternate dan Tidore bersatu dan melancarkan serangan terhadap Portugis. Akhirnya pada tahun 1575,Portugis berhasil diusir dari Ternate. Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari Ambon dan kemudian bangsa Portugis melarikan diri ke Timor Timur (Timor Leste).

b. Perlawanan Aceh

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639) armada kekuatan Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu wilayah Kerajaan Aceh telah sampai di Sumatra Timur dan Sumatra Barat. Pada tahun 1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis, tetapi penyerangan yang dilakukan Aceh ini belum berhasil mendapat kemenangan. Meskipun demikian, Aceh masih tetap berdiri
sebagai kerajaan yang merdeka.

2.    Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial Terhdap Bangsa Indonesia.
a. Monopoli dalam Perdagangan

1.       Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 oarang!
2.       Perhatikan teks berikut ini!


Cengkeh dan Kakao merupakan salah satu hasil utama masyarakat Maluku. Hasil pertanian perkebunan tersebut merupakan tanaman ekspor yang sangat di butuhkan masyarakat Eropa. Perusahaan dagang Belanda VOC berusaha menguasai perdagangan tersebut. Rakyat hanya di perbolehkan menjual hasil pertanian tersebut kepada VOC. Para pedagang lain tidak di perbolehkan membeli hasil pertanian kepada rakyat. VOC telah melakukan penguasaan perdagangan di Maluku atau disebut melakukan monopoli.

1.       Berdasarkan teks tersebut, diskusikanlah:
*       Siapa yang paling berkuasa menentukan harga beli kepada petani? VOC
*       Siapa yang paling menentukan harga jual kepada pedagang lain? VOC
*       Bagaimana nasib pedagang lain yang sama-sama ingin berdagang komoditas tersebut?Mereka akan rugi dan tidak mendapatkan penghasilan
g
Sayur-sayuran, Rempah- rempah  adalah salah satu produksi yang di monopoli bangsa Barat. Memonopoli perdagangan sangat rakyat. Terutama para petani yang ingin menjual hasil pertanian, tetapi para petani di paksa hanya menjual kepada VOC. Dan dengan daya tawar harga yang mereka dapatkan sangat rendah.
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)  mempunyai beberapa hak octrooi antara lain:
1.      Hak melakukan monopoli perdagangan
2.      Membentuk tentara sendiri, mengangkat pegawai, dan membentuk keadilan.
3.      Melakukan perjanjian politikdan ekonomi dengn kerajaan-kerajaan, serta melakukan perang-damai dengan bangsa/suatu kerajaan lain.
4.      Hak mencetak mata uang sendiri
Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan Awalnya VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Lama-lama berkembang menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja untuk memberikan
kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan. Kamu tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli? Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan. Bagaimana dampak yang terjadi akibat monopoli? Bagi pelaku perusahaan monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual.

Mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia mengizinkanperdagangan monopoli VOC? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belandamemaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk mengizinkan terjadinya monopolidengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenaldevide et impera.

b. Kerja Paksa
Aktivitas Kelompok
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia masyarakat Indonesia di paksa untuk membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan yang dipimpin oleh Gubernur Jendral Belanda yang bernama Herman Willem Dendels yang berkuasa sejak tahun 1808-1811.. Yang panjangnya lebih dari 1000 km, dengan rute (Cilegon, Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan). Jalur itu salah satu jalur bagi masyarakat di pulau Jawa. Jalan Anyer sampai Panarukan di bangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Belanda. Dengan tujuan sebagai saranan transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi. Masyarakat Indonesia tidak di gaji dan tidak di beri makan. Akibat kerja Paksa inilah banyak rakyat Indonesia yang menderita dan meninggal baik karena kelaparan maupun penyakit yang di derita. Kerja paksa inilah yang disebut kerja rodi.


No.
Nama Proyek
Tempat
Bentuk Kerja Paksa
1.
Pembuatan Jalan
Anyer(Jawa Barat)-Panarukan(Jawa Timur)
Rakyat Indonesia di paksa untuk membuat jalan dari anyer-panarukan
2.
Cultuur Stelsel
Di Indonesia
Rakyat Indonesia di suruh menanam tanaman dantanah yang di Tanami tanaman harus bebas dari pajak
3.
Sistem Sewa Tanah Raffles
Di Indonesia
Petani harus menyewa tanah tersebut meski tanah itu miliknya sendiri.


  
c. Sistem Sewa Tanah Raffles
Inggris pernah menjajah Indonesia pada masa tahun 1811 – 1816. Penguasa Inggris di Indonesia pada masa tersebut adalah Letnan Gubernur Thomas Stanford Raffles. Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah system sewa tanah atau landrent-system atau landelijk Stelsel. sistem tersebut memiliki ketentuan yaitu :
a.       Petani harus menyewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
b.      Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
c.       Pemayaran sewa tanah di lakukan dengan uang tunai.
d.      Bagi yang tidak memiliki tanah di kenakan pajak kepala.
Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar di gunakan untuk kepentingan penjajah. Padahal tanah tersebut adalah milik rakyat Indonesia. Kekuasaan Inggris selama 5 tahun di Indonesia juga menghadapi perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Sebagain contoh adalah perlawanan besar rakyat Kesultanan Palembang pada tahun 1812. Sultan Mahmud Bahruddin menolak mengakui kekuasaan Inggris. Inggris kemudian mengirim pasukan dan menyerang kerajaan Palembang yang terletak di Sungai Musi. Perlawanan rakyat Palembang  dapat di kalah kan oleh tentara Inggris, tetapi semangat kemerdekaan rakyat Palembang tetap membara. Inggris juga menghadaapi perlawanan dari kerajaan besar di Jawa yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Sebelum kedua kerajaan melakukan penyerangan, inggris berhasil meredam usaha perlawan tersebut.
d. Tanam Paksa
Pada tahun 1830 Van den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Sistem ini di berlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830), dan Perang Belgia (1830-1831).
Praktik – praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara lain adalah :
1.      Ketentuan bahwa tanah yang di gunakan untuk tanaman wajib hanya dari !
1/5 T anah yang dimiliki rakyat, kenyataan nya selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
2.      Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernag di bayar.
3.      Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.
4.      Tanah yang di gunakan untuk tanaman wajib tetap di kenakan
Penderitaan rakya Indonesia akibat tanam paksa ini dapat di lihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit kekurangan gizi.
Taukah kamu awal nya Singapura dan Malaka merupakan jajahan Belanda, sedangkan Bengkulu merupakan jajahan Inggris. Pada tahun 1824 Inggris dan Belanda sepakat melakukan barter kedua wilayah tersebut. Malaka dan Singapura di tukar dengan Bengkulu.
4. Melawan Keserakahan Penjajah
Pada masa lalu Indonesia hanya di anggap sebuah Privinsi bagi bangsa Belanda, Indonesia sebagai provisi juga tidak di perlakuakan sama dengan masyarakan Belanda di Eropa. Belanda hanya enguras kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negeri nya.
a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
Sultan Hasanuddin sangat di takuti Belanda karena ketangguhan nya dalam melawan Belanda sehingga beliau disebut sebagai “ayam jantan dari timur”.  Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa di Sulawesi Selatan. Suatu ketika kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dan Talo (Arung Palaka) berselisih paham. Hal ini di manfaatkan VOC dengan mengadu domba kerajaan tersebut. VOC memberikan dukungan, sehingga Talo menang saat perang dengan Gowa tahun 1666. Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya 18 November tahun 1667. Perjanjian Bongaya baru terlaksana tahun 1669. Akhir nya Makassar harus menyerahkan benteng kepada VOC. Perjanjian Bongaya telah memangkas kekuasaan kerajaan Gowa sebagai kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal kerajaan-kerajaan kecil yang sulit melakukan perlawanan terhadap VOC. Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Sultan Hasanuddin dengan VOC yang isinya:
1)      VOC mendapat wilayah yang di rebut oleh Sultan Hasanuddin selama perang Gowa dan Tallo.
2)      Bima di serahkan kepada VOC.
3)      Kegiatan pelayaran para pedagang di batasi di bawah pengawasan VOC.
4)      Penutupan Makassar sebagai Bandar perdagangan bagi bangsa Barat, kecuali VOC.
5)      Monopoli oleh VOC.
6)      Alat tukar/mata uang yang di gunakan di Makassar adalah mata uang Belanda.
7)      Pembebasan cukai dan penyerahan 1.500 budak kepada VOC.


No.
Perlawanan Rakyat
Penyebab
Jalannya Perlawanan
Akhir Perlawanan
1.
Perlawanan Sultan Baabullah
Bangsa Portugis membunuh Sultan Khaerun
Pada tahun 1570 bertempat di benteng Sao Paolo, terjadi perundingan Sultan dengan Portugis. Pada awal perundingan, semua berjalan seperti pertemuan biasa yang membicarakan suatu hal penting. Saat itu, Sultan Khaerun tidak curiga.tanpa disangka-sangka portugis menangkap Sultan Khaeru, lalu ia di bunuh
Kerajaan Ternate dan Tidore bersatu untuk melawan Portugis. Dan Portugis pun berhasildiusir dari Ternate dan melarikan diri dan menetap di Ambon.
2.
Perlawanan Mataram Terhadap VOC
Mataram tiadak berhasil merebut benteng Batavia. Dan Jambi dan Palembang mengancam keamanan VOC
Bangsa belanda mengirim armada laut ke Tegal dan membakar rumah-rumah,gudang-gudang beras di bakar habis.
Sultan Agung meninggal.
3.
Perlawanan Kerajaan Aceh
Aceh ingin menaklukan Portugis
Pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda armada kekuatan aceh telah di siapkan untuk menyerang portugis di Malaka 
Kerajaan aceh Merdeka